Laporkan Penyalahgunaan

Arsip

Translate

1minggu1cerita
Blogger Perempuan

Menyusuri lorong waktu di Kota Tua Fremantle, Australia

1 komentar

   Tak jauh dari kota Perth, sekitar 30 menit perjalanan dengan kereta, ada kota Fremantle. Kota kecil di pinggir pantai Australia barat ini terkenal akan kafe kafe pinggir pantai yang menghembuskan suasana santai. Menyusuri Freo, sebutan lain Fremantle, bak memasuki lorong waktu, karena banyak bangunan bergaya kuno.

   Di salah satu sudut jalan berkelok di kota Fremantle, saya tertarik pada sebuah toko suvenir. Didalamnya, terpajang kayu berlubang dalam beragam ukuran, yang di sebut didgeridoo.

   Didgeridoo ternyata instrumen yang dahulu digunakan dalam upacara tradisional, oleh warga Aborigin di bagian utara Australia. Alat ini terbuat dari batang kayu eucalyptus yang berlubang bagian dalamnya karena dimakan rayap, lalu diperhalus atau dihiasi gambar.

Didgerido
  Konon didgeridoo adalah alat musik tertua di dunia. Kata didgeridoo sendiri bukan bahasa aborigin, melainkan istilah yang digunakan oleh para pendatang Eropa di Australia. Warga Yolngu di Australia bagian utara menyebutnya Yidaki dan biasanya hanya dimainkan oleh pria. Selain dalam upacara tradisional. Didgeridoo konon juga bisa digunakan untuk mengusir sakit atau melepas stress, berkat getaran yang dihasilkan saat dibunyikan.
Pesiarsiar
Yumi, tukang pesiar yang suka menulis, membaca, menonton film dan bikin video. Potterhead garis keras. Alumni kampus biru Yogyakarta. Sekarang tinggal di Jakarta. Kemana-mana kalau bisa lebih pilih naik kereta. Suka warna senja.

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar