Laporkan Penyalahgunaan

Arsip

Translate

1minggu1cerita
Blogger Perempuan

Stasiun Anyer Kidul Tinggal kenangan, Ke Anyer harus Turun di Stasiun Krenceng

15 komentar

 

Sisa stasiun Anyer Kidul Serang
Sisa Stasiun Anyer Kidul


Masih seputar wisata di kawasan Anyer. Tahukah kamu kalo di titik nol kilometer pulau Jawa ini juga terdapat ujung  jalur kereta api? Letaknya tak seberapa jauh dari Mercusuar Cikoneng. Sayangnya jalur kereta api di sini sudah tidak dipakai lagi alias non aktif.

Saat ini di Anyer hanya tersisa sebuah bangunan tua yang tadinya merupakan stasiun Anyer Kidul. Bangunan tersebut sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, hingga bisa menjadi salah satu  alternatif wisata sejarah di Anyer. Kalau kalian pecinta sejarah atau suka menelusuri jalur-jalur rel kereta yang sudah "mati" alias non aktif seperti komunitas dead rail hunter, tempat ini salah satu tujuan menarik.

Sesuai namanya, Stasiun Anyer Kidul terletak di Anyar, Serang.

Bangunan stasiun anyer kidul diperkirakan dibangun sekitar awal tahun 1900. Selain bangunan stasiun di sini juga terdapat sisa sisa bangunan pendukung, seperti rumah dinas kepala stasiun dan wakilnya serta barak tempat tinggal pegawai.

Sekitar 100 meter di sebelah barat stasiun itu terdapat turntable atau meja pemutar lokomotif kereta api.  Namun, sayang, kondisinya menyedihkan. Rel putar yang digunakan untuk membalik arah lokomotif sudah hilang entah kemana.

Yang masih tersisa hanya poros besi yang tertanam pada fondasi beton berdiameter lebih kurang 1,5 meter. Oya, tak seberapa jauh dari turntable itu ada empat kuburan tua. Katanya itu adalah kuburan para pegawai kereta api yang tadinya bekerja di stasiun Anyer Kidul.

Jalur kereta api yang menghubungkan antara Anyer Kidul-Krenceng-Cilegon sendiri sudah berumur lebih dari satu abad, dibuat di awal tahun 1900.

Jalur dari Cilegon ke Merak masih aktif hingga saat ini. Namun percabangan rel dari Stasiun Krenceng yang berujung di stasiun Anyer Kidul tinggalah kenangan. Karena prasana yang sudah tua dan tingkat okupansinya yang rendah maka Stasiun Anyer dan jalurnya  akhirnya ditutup pada tahun 1981.

Saat ini kita bisa pergi ke Anyer naik kereta, yakni dengan kereta Commuter line dari Tanah Abang-Rangkasbitung selama 2 jam. Lalu dilanjutkan dengan kereta lokal Rangkasbitung-Krenceng selama 1 jam. Harus turun di stasiun Krenceng karena kereta selanjutnya akan menuju stasiun Merak. Dari Stasiun Krenceng bisa naik angkot sekitar 10 menit untuk tiba di kawasan pantai Anyer yang indah.

Bayangkan berapa banyak warga Jakarta dan kota-kota satelit sekitar Jakarta yang pergi ke Anyer setiap kali musim liburan tiba? Apakah menurut kalian jalur rel kereta ke stasiun Anyer Kidul ini perlu dihidupkan kembali? Sudah pernahkah kalian melihat sisa bangunan Stasiun Anyer Kidul? Tulis pendapat kalian di kolom komentar ya!

 


Pesiarsiar
Yumi, tukang pesiar yang suka menulis, membaca, menonton film dan bikin video. Potterhead garis keras. Alumni kampus biru Yogyakarta. Sekarang tinggal di Jakarta. Kemana-mana kalau bisa lebih pilih naik kereta. Suka warna senja.

Related Posts

15 komentar

  1. Wah, baru beberapa minggu lalu ke daerah Anyer, sayangnya belum tau soal lokasi bersejarah ini. Wajib masuk bucket list, nih, menarik bangett! Ah iya, terima kasih ulasannya ya, Mbak! 😁

    BalasHapus
  2. Sebagai anak rumahan yang belum pernah kemana-mana, pandemi ini bikin rajin baca ulasan traveller blogger tentang suatu tempat, salah satunya Anyer ini. Jadi mupeng deh pengen jalan-jalan

    BalasHapus
  3. Seru bangetbspot jalan-jalan mba yang jarang jadi perhatian orang-orang. Keren banget deh mba Yumi. Sukses terus untuk travel bloggingnya mba

    BalasHapus
  4. Kalau menurutku fibangun lagi enak tuh. Jadi kalau dari Tambun mau ke Anyer bisa naik kereta aja. Nggak capek bawa kendaraan. Jadi di sana bisa menikmati pantai tanpa kecapekan. Bisa hemat waktu tempuh juga kayanya.

    BalasHapus
  5. Pasti menyenangkan jika stasiun Anyer Kidul ini dihidupkan kembali. Tempat wisata jadi lebih mudah diakses.

    BalasHapus
  6. aku belum pernah ke anyer, jadi tahu cerita tntg stasiun anyer...thx u...

    BalasHapus
  7. semoga ada kesempatan bisa ke sana supaya bisa melihat secara langsung

    BalasHapus
  8. Udah lama banget ga pernah ke Anyer. terakhir waktu SMA ke pantainya saja, bahkan waktu tinggal di tangerang yang notebene masuk daerah Banten, eh belum sempat juga maen ke Anyer. Hopely someday bisa jalan-jalan lagi ke sana

    BalasHapus
  9. Ke anyer naik kereta sudah masuk list jalan jalan tahun depan. Ada destinasi yg baru saya tau niih. Makasih infonyaaa...masuk list jelajah anyer

    BalasHapus
  10. Wah ajdi tahu tentang stasiun anyer ini. Makasih ya sudah berrbagi ceritanya, Mba

    BalasHapus
  11. Belum pernah ke Anyer, tau tentang Anyer gara-gara film Si Doel yang dibawa Sarah liburan sekeluarga. Taunya di Anyer ada pantai doang, ternyata ada wisata ini juga. Jadi ingin berkunjung deeh :D. Terima kasih ulasannya kak.

    BalasHapus
  12. Baca artikel ini buat rindu dengan suasana perkeretaapian, Kak. Dulu keluarga kami tinggal di rumah pinggiran rel. Jika ada jalur kereta yang melintasi daerah wisata sejarah, duh, pastinya sangat menyenangkan, Kak. Saya suka belajar sejarah karena di dalam kisah itu banyak tersebar hikmah.

    BalasHapus
  13. Sayang banget aku belum pernah ke Anyer wkwk.. Sekarang baca dul tentang ulasan wisatanya, pankapan bisa mqmpir kesini.

    BalasHapus
  14. Salah satu tempat bersejarah yang patut dikunjungi nih. Masuk list!!

    BalasHapus
  15. ini yang dibahas sama grup WA pecinta jalur mati kemarin
    sayang banget ya dulu bisa jadi engga aktif gini
    kalau diaktifkan lagi juga masih butuh proses lama
    padahal potensinya juga lumayan ini
    nasibnya sama dengan bekas stasiun banyuwangi lama yang engga terurus

    BalasHapus

Posting Komentar