Laporkan Penyalahgunaan

Arsip

Translate

1minggu1cerita
Blogger Perempuan

Nostalgia Jogja, Antara Burger Monalisa dan Angkringan Mas Bagong Tugu Yogyakarta

9 komentar

 

Berjalan beringsut, tangan erat menggenggam dompet kecil di kantong, saya mencoba sekuatnya menyelamatkan isi dompet. Bukan saja dari tangan jahil, tapi juga dari dorongan hati yang ingin memasukan semua pernik unik yang digelar penjual, ke dalam tas dan membawanya pulang.

Melangkah di emperan pertokoan ini, jajaran batik dan berbagai pernak pernik sungguh membuai mata. Senyum ramah perempuan penjual gelang di kiri, sapaan lelaki dari balik tumpukan sendal anyaman dikanan, membuat langkah saya kerap terhenti, meski sejenak.

Di ujung lorong emperan pertokoan, duduk seorang ibu tua, memperbaiki tumpukan pincuk daun pisang. Di hadapannya, kendi kendi berisi sayur nangka muda beraroma manis, ayam dan telur bersantan serta tempe tahu coklat tua.

Niat saya hendak  melanjutkan langkah. Tapi aroma teh pekat menguar, dan saya serentak berhenti, melepas sendal, duduk bersila di tikar jerami. Semuanya terasa akrab.  Ah, baru terasa, betapa rindunya saya pada kota ini.

Angkringan Mas Bagong Jogja

4 paragraf di atas adalah catatan saya di sebuah status FB saya beberapa waktu lalu. Terakhir kali saya menginjakkan kaki ‘pulang ke kota(mu)’ Yogyakarta, pandemi Covid-19 belum melanda. Tahun 2019 itu, pesiar kemana-mana masih bebas, lega tanpa masker, kecuali masker untuk menghindari debu dan asap kendaraan bermotor.

Saat itu seperti biasanya ketika di Jogja, saya selalu mencari burger kesukaan saya, Burger Monalisa di seberang jalan samping gedung Grha Sabha Pramana UGM. Burger Monalisa ini sudah ada sejak paruh akhir tahun 1980an, tetap laris  hingga beberapa dekade kemudian termasuk saat saya berkuliah di Jogja.

Monalisa Burger Jogja rasa khas Jogja


Selama itu burger Monalisa terus bertahan di segala jaman dengan rasanya yang khas Jogja, yakni saos burger yang manis. Saya belum pernah menemukan burger lain yang rasa saosnya paduan gurih agak asam segar tapi juga agak manis seperti saos burger Monalisa Jogja. Setahu saya memang burger Monalisa tak buka cabang dimanapun selain di tempat yang sejak dulu jadi lokasi kedainya.

Saos burger Monalisa manis asem segar


Selain burger Monalisa, kalau ke Yogyakarta atau Jogja tentu saja saya wajib nongkrong di angkringan, minum jahe hangat atau susu jahe panas. Angkringan manapun di Jogja tak masalah buat saya.

Tapi pas terakhir ke Jogja itu saya menemukan sebuah angkringan baru (buat saya) yang letaknya persis di perempatan tugu Jogja. Kalau dari arah utara, angkringan ini berada di sebelah kiri jalan tepat di lampu merah perempatan Tugu.

Letaknya yang tepat di tugu membuat Angkringan Mas Bagong saat itu sangat ramai pengunjung. Angkringan Mas Bagong bukan model gerobak beratap terpal bermeja bangku kayu dengan tungku arang  yang “menempel” di meja. Ini angkringan dengan beberapa meja dan tikar lesehan, dengan gerobak kaca penuh berisi macam-macam jenis nasi kucing.

Angkringan gaul Mas Bagong di Tugu Yogyakarta


Ada yang nasi kucing berisi teri, ada yang tempe, ada yang ayam, atau potongan ikan. Lauk tambahan semacam gorengan dan sate usus, sate telur puyuh bahkan sosis, perkedel dan lainnya juga memenuhi meja pada gerobak angkringan.

Porsi nasi kucing Angkringan Mas Bagong agak lebih besar dari nasi kucing  di ankgringan umumnya. Kalau soal rasa, mungkin relatif ya. Menurut saya sih cukup enak, sesuailah dengan harganya.

Di sudut lain angkringan ini, sebuah tungku dengan arang membara mengepulkan asap, ditingkahi bunga api kecil yang terkadang turut terbang di sekitar tungku. Sebuah teko kusam di atas tungku, mengepulkan asap beraroma jahe, membuat saya hampir menyorongkan tangan ingin mengambil dan menuangkan sendiri ke gelas.

Duduk setengah melamun, mengudap nasi kucing dan menyeruput susu jahe panas, saya puaskan menghirup aroma Jogja. Lamat-lamat terdengar alunan suara musisi jalanan, meniru Katon Bagaskara dalam lagu Jogjakarta,

Masih seperti dulu Tiap sudut menyapaku bersahabat Penuh selaksa makna

Terhanyut aku akan nostalgi Saat kita sering luangkan waktu Nikmati bersama

Suasana Jogya

Menonton gerombolan anak muda bersenda gurau di sekitar Tugu, lincah bergaya untuk foto-foto di media sosial, membuat saya baper, teringat masa muda kesederhanaan dan selow nya ritme kota Yogyakarta yang membuai selama saya menjalani masa kuliah  dulu. Ah, Jogja memang bikin kangen!

 

Pesiarsiar
Yumi, tukang pesiar yang suka menulis, membaca, menonton film dan bikin video. Potterhead garis keras. Alumni kampus biru Yogyakarta. Sekarang tinggal di Jakarta. Kemana-mana kalau bisa lebih pilih naik kereta. Suka warna senja.

Related Posts

9 komentar

  1. Jogja itu kota ngangenin :). Aku bersyukur kampung suami di solo, jadi tiap kali mudik kesana, kami selalu nyempetin untuk nginep di Jogja bbrp hari mba

    Selalu suka Ama suasananya, orang2nya yg ramah, tempat wisata dan kuliner pastinyaaa :D. Pokoknya tiap kali ke Jogja, pikiran langsung rileks lah.

    Aku blm prnh coba burger Monalisa ini. Nanti kalo ke Jogja lagi, aku sempetin nyari deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya jogja tuh memang asyik buat dikangenin. Kalau udah coba burger Monalisa mungkin bisa dishare mbak kesannya, sama gak sama aku hehehe. Makasih udah mampir blog aku yaa

      Hapus
  2. sejak pandemi belum balik lagi ke Jogya
    aku sukaa burger, mungkin next kalau ke jogya lagi bisa aku cobain burger monalisanya, penasaran juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang pandemi nih bikin maju mundur ya kalau mau pergi-pergi. Aku juga belum ke Yogya lagi. Kangen padahal. Btw, aku sering dibilang jadul karena suka burger Monalisa haha. Karena Yogya kan banyak kulineran baru.

      Hapus
  3. burger monalisa itu legend banget si
    kalau kebetulan ke prawirotaman suka mampir ke sini
    kalau angkringan di Tugu aku suka banget sama tehnya
    gatau tehnya enak banget apalagi pas hujan
    tapi warung paling bikin kangen adalah warung Pak Ito di Blok O
    asli enak banget mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohh, ok mas, noted. Warung pak Ito blok O ya. Cek ah nanti. Makasih infonya

      Hapus
  4. wah burger monalisa, emang terkenal banget ya, mana zaman dulu kan masih jarang ada yang jual burger

    BalasHapus
  5. Hwah kangen sekali dengan suasana Yogyakarta. Semenjak pandemi belum pernah lagi nih traveling yang agak jauhan. Suatu saat jika ke yogya lagi, harus kayanya nih ke burger monalisa atau ke angkringannya mas bagong

    BalasHapus

Posting Komentar