Halo sobat pesiar, pernahkah kalian mencium aroma khas daging Sei Kupang? Menghadapi sajian daging asap dengan resep daging Sei khas Kupang itu, yang pertama kali bereaksi pasti adalah indera
penciuman kita. Apalagi kalau makan daging sei langsung dari tempat dimana
daging Sei tersebut diasapi sebelum disajikan. Aroma daging sei sangat khas dan kuat menguar, dijamin kalian langsung
tergiur bila mencium wanginya.
Yang suka makanan khas daerah, mungkin sudah tahu makanan ini. Sei, yang saat ini sedang hits, dengan banyak kedai Sei bermunculan, adalah salah satu sajian khas kampung halaman saya, Provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya Kabupaten Rote Ndao.
Di kedai Sei Bolelebo, daging Sei disajikan dengan sambal
khas Kupang yakni sambal Luat, campuran
cabai rawit super pedas dengan irisan jeruk nipis lengkap dengan air dan kulit
jeruk nipis. Tak lupa tumisan daun singkong sebagai pelengkap.
Ini persis di Kupang, dimana sebelum disajikan, Sei biasanya digoreng sebentar dengan sedikit minyak dan api sedang agar makin gurih. Lalu dimakan dengan tumis bunga pepaya daun singkong atau kelor plus sambal Luat; perpaduan cabai, bawang, jeruk nipis sekaligus irisan kulit jeruknya, ah..nikmat banget! Tapi jangan banyak-banyak karena Sei itu asin banget biasanya.
Pembuatan daging Sei di Outlet Sei Bolelebo di Taman Kuliner
Kalimalang, diawasi langsung oleh pemiliknya, Reno Lada, pria keturunan Rote yang punya pengalaman 7 tahun mengolah
daging Sei di hotelnya sendiri di Kupang-NTT. Jadi kalau soal orisinalitas aromadan rasa, bisalah diadu dengan daging Sei dari berbagai kedai lain yang sedang
menjamur di Jakarta.
Nah kalau ada yang
belum tahu cara daging sei khas Kupang-NTT yang lezat ini dibuat, sini saya
ceritain.
Jadi menurut owner Sei Sapi Bolelebo, Reno, sebelum
menjadi sei, daging segar dibersihkan, diiris memanjang lalu lalu dimarinasi
dulu dengan bumbu khas Sei selama 5 hingga 12 jam.
Setelah dimarinasi, barulah daging yang masih dalam bentuk
irisan panjang, diasapi dengan asap dari
bara api kayu Kesambi atau Kosambi. Penggunaan kayu Kosambi ini penting sekali
sobat pesiar, karena inilah yang membuat aroma daging sei menjadi khas, seperti
di daerah asalnya Kupang-NTT.
Selama pengasapan, jarak kayu ke bagian drum atau tempat dimana daging diletakan juga
harus diperhatikan, yaitu harus 40
sentimeter jauhnya. Suhu di dalam tempat
pengasapan harus dijaga agar tetap 150°celsius.
Ketika suhu mulai turun biasanya harus ditambahkan 1 kayu kosambi ke tumpukan kayu bakar untuk menjaga kestabilan suhu. Tidak boleh terlalu banyak kayunya agar api tidak terlalu besar. Kalau tidak nanti Seinya bisa hangus.
Karena marinasi dan pengasapan yang berjam-jam inilah maka wangi
dan aroma asap sei sangat terasa dan berbeda
sekali dengan daging yang dibakar atau
dipanggang.
Untuk penyajian, Reno memastikan agar resep daging Sei Bolelebo sama
dengan di daerah asalnya Kupang Nusa Tenggara Timur, yaitu sei yang fresh dan original biasanya tidak digoreng
lagi. Kecuali bila mau dipanaskan atau diberi bumbu tertentu, misalnya ditumis
dengan bawang dan tomat.
Itupun harus menggunakan api sedang , minyak goreng sekitar 10ml
dan dimasak paling lama 30 detik. Sementara kalau baru disimpan di freezer
biasa dipanasin 50 detik saja sudah
cukup.
Selama ini saya sebagai orang Kupang yang tinggal di
Jakarta, kalau mau makan Sei biasanya harus menunggu dikirim dari Kupang atau
dibawakan kerabat dan teman yang baru kembali dari Kupang ke Jakarta. Untungnya
sekarang sudah ada si Sei Bolelebo ini.
sei sapi yang ngehits ini aku suka baunya
BalasHapusdari jarak berapa meter udah kerasa
apalagi sambalnya nendang banget mbak
tapi si tempatku porsinya dikit banget
pengen coba yang porsinya agak banyakan gitu
Iya aromanya khas banget ya. Emang kalau porsinya dikit kurang nendang wkwkw. Mesti mampirnya di kedai yang asli orang NTT yg jual. Biasanya porsinya agak banyak deh.
HapusGosh😍😍😍😍, berhubung ini reviewny diulas langsung oleh orang Kupang, aku langsung pengen cobain mbaaa. Aku suka banget SEI. Pertama kali coba SEI ini, pas dulu di tanjung duren ada resto SEI daging asap yg juga terkenal . Itu aja udah enaaak sih.
BalasHapusTapi Krn aku blm prnh ke Kupang, jadi sbnrnya ga tau kan rasa aslinya kayak apa. Makanya kalo di JKT ada tempat yg menjual SEI persis asli, aku mau banget nyobain 😄. Aku save dulu mba, pasti didatangin ini sih :D
Aku belum pernah makan sei sapi. Tiap liat orang makan sei sapi di Youtube kok jadi ngiler. Ditambahkan lagi informasi yang sangat detail tentang sei sapi di sini. Jadi makin penasaran!
BalasHapusHonestly belum pernah makan daging sei sapi. Setelalh membaca tulisan ini, rasanya langsung penasaran dengan rasanya, apalagi kalau sambil jalan-jalan ke Kupang, terus mencicipi sei sapi di sana, mantap kali sepertinya
BalasHapusDan saya baru tahu apa arti sei. hahaha. Padahal sering makan sei sapi dan pasukan pendampingnya. Pantesan aja enak, lah wong prosesnya untuk terhidang di meja makan itu lama banget dan unik.
BalasHapusJadi pengen ngerasain...
BalasHapusBanyak banget aku baca teman yang ripiu sei sapi ini. Aku belum pernah makannya tapi lihat sambal luatnya aku langsung ngebayangin sei sapi ini di dalam mulutku.. Dududu jadi aku kepikiran pengen makan sei sapi juga ini.
BalasHapusjadi pengen nyoba masak.... hihihi *padahal yang seneng masak suami. harus provokasi ke suami nih.
BalasHapusAmouunn... Bacanya sambil nelen ludah... Hiks
BalasHapusNgga pernah tahu apa itu daging sei, tau cuma nama. Ternyata khas Kupang to. Malah dr nama saya pikir ini dari Jepang hehe
BalasHapus