Laporkan Penyalahgunaan

Arsip

Translate

1minggu1cerita
Blogger Perempuan

Daging Sei Sapi Bolelebo Jakarta, Diasapi Bara Kayu Kosambi, Original Khas Daerah Asalnya Kupang NTT

11 komentar

 

Halo sobat pesiar, pernahkah kalian mencium aroma khas daging Sei Kupang? Menghadapi sajian daging asap dengan resep daging Sei khas Kupang itu, yang pertama kali bereaksi pasti adalah indera penciuman kita. Apalagi kalau makan daging sei langsung dari tempat dimana daging Sei tersebut diasapi sebelum disajikan. Aroma daging sei sangat khas dan kuat menguar, dijamin kalian langsung tergiur bila mencium wanginya.

Sei sapi dari diasapi dengan bara kayu kosambi khas Kupang


Yang suka makanan khas daerah, mungkin sudah tahu makanan ini. Sei, yang saat ini sedang hits, dengan banyak kedai Sei bermunculan, adalah salah satu sajian khas kampung halaman saya, Provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya Kabupaten Rote Ndao.

Se’i sendiri dalam bahasa Rote artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang. Daging ini biasanya digarami, kemudian diasapi beberapa jam dengan bara api dari kayu pohon kesambi atau kosambi sampai matang. Jadi matangnya karena diasapi, bukan dipanggang.

Nah di Jakarta, ada Kedai yang menjual Se’i khas Kupang original. Kedai ini mengasapi daging yang dibuat sei langsung di lokasi kedai. tempat makan ini terletak di  Taman Kuliner Kalimalang, di samping Polsek Duren Sawit. Di tempat ini ada beberapa outlet atau kedai lainnya, jadi saat datang silahkan cari kedai yang namanya Sei Bolelebo.

Di kedai Sei Bolelebo, daging Sei disajikan dengan sambal khas Kupang  yakni sambal Luat, campuran cabai rawit super pedas dengan irisan jeruk nipis lengkap dengan air dan kulit jeruk nipis. Tak lupa tumisan daun singkong sebagai pelengkap.

Ini persis di Kupang, dimana sebelum disajikan, Sei biasanya digoreng sebentar dengan sedikit minyak dan api sedang agar makin gurih. Lalu dimakan dengan tumis bunga pepaya daun singkong atau kelor plus sambal Luat; perpaduan cabai, bawang, jeruk nipis sekaligus irisan kulit jeruknya, ah..nikmat banget! Tapi jangan banyak-banyak karena Sei itu asin banget biasanya.


sambal Luat dari cabai dan jeruk nipis pelengkap daging Sei

Pembuatan daging Sei di Outlet Sei Bolelebo di Taman Kuliner Kalimalang, diawasi langsung oleh pemiliknya, Reno Lada, pria keturunan Rote yang punya pengalaman 7 tahun mengolah daging Sei di hotelnya  sendiri  di Kupang-NTT. Jadi kalau soal orisinalitas aromadan rasa, bisalah diadu dengan daging Sei dari berbagai kedai lain yang sedang menjamur di Jakarta.

Nah kalau ada yang belum tahu cara daging sei khas Kupang-NTT yang lezat ini dibuat, sini saya ceritain.

Jadi menurut owner Sei Sapi Bolelebo, Reno, sebelum menjadi sei, daging segar dibersihkan, diiris memanjang lalu lalu dimarinasi dulu dengan bumbu khas Sei selama 5 hingga 12 jam.

Setelah dimarinasi, barulah daging yang masih dalam bentuk irisan panjang, diasapi dengan asap  dari bara api kayu Kesambi atau Kosambi. Penggunaan kayu Kosambi ini penting sekali sobat pesiar, karena inilah yang membuat aroma daging sei menjadi khas, seperti di daerah asalnya Kupang-NTT.

Pengasapan menggunakan daun dan bara kayu Kosambi

Pengasapan dengan asap pekat dilakukan selama minimal 4 jam. Nah ketebalan daging yang diasap menjadi sei juga sangat berpengaruh. Maksimal ketebalan daging adalah 5 cm. Daging setebal 5 cm harus diasapi minimal  6 jam.

Selama pengasapan, jarak kayu ke bagian  drum atau tempat dimana daging diletakan juga harus diperhatikan, yaitu harus  40 sentimeter jauhnya.  Suhu di dalam tempat pengasapan harus dijaga agar tetap 150°celsius.

Ketika suhu mulai turun biasanya harus ditambahkan 1 kayu kosambi ke tumpukan kayu bakar untuk menjaga kestabilan suhu. Tidak boleh terlalu banyak kayunya agar api tidak terlalu besar. Kalau tidak nanti Seinya bisa hangus.


Kayu Kosambi untuk pembuatan daging Sei

Karena marinasi dan pengasapan yang berjam-jam inilah maka wangi dan aroma asap sei sangat terasa dan berbeda sekali dengan daging yang  dibakar atau dipanggang.

Untuk penyajian, Reno memastikan agar resep daging Sei Bolelebo sama dengan di daerah asalnya Kupang Nusa Tenggara Timur, yaitu sei yang  fresh dan original biasanya tidak digoreng lagi. Kecuali bila mau dipanaskan atau diberi bumbu tertentu, misalnya ditumis dengan bawang dan tomat.

Itupun harus menggunakan api sedang , minyak goreng sekitar 10ml dan dimasak paling lama 30 detik. Sementara kalau baru disimpan di freezer biasa dipanasin 50 detik  saja sudah cukup.

Selama ini saya sebagai orang Kupang yang tinggal di Jakarta, kalau mau makan Sei biasanya harus menunggu dikirim dari Kupang atau dibawakan kerabat dan teman yang baru kembali dari Kupang ke Jakarta. Untungnya sekarang sudah ada si Sei Bolelebo ini.

Sei sapi Bolelebo kayu Kosambi khas kupang


Meski di Jakarta, ada banyak tempat yang menjual sei, tapi sebagai orang yang kenal sei sejak kecil, saya pilihnya Sei yang satu ini, Sei Sapi Kupang Original BoleLebo, di Taman Kuliner Jl.Raya Kali Malang Jakarta.

Karena rasanya khas, mengingatkan pada kampung halaman. Juga karena porsinya banyak! Saya pesan antar, daging sei sudah digoreng sampai sepiring penuh, sisanya masih banyak, bisa buat besok besok. Ini karena Sei adalah daging asap yang lumayan tahan disimpan. 

Sei sapi Bolelebo Kalimalang Jakarta



Weekend besok, cari Sei kemana kalian? 

Kalau kalian akan liburan atau sedang pesiar-pesiar ke NTT, jangan lupa coba makan daging se'i yang merupakan salah satu makanan khas Kupang ya. 

 

 

Pesiarsiar
Yumi, tukang pesiar yang suka menulis, membaca, menonton film dan bikin video. Potterhead garis keras. Alumni kampus biru Yogyakarta. Sekarang tinggal di Jakarta. Kemana-mana kalau bisa lebih pilih naik kereta. Suka warna senja.

Related Posts

11 komentar

  1. sei sapi yang ngehits ini aku suka baunya
    dari jarak berapa meter udah kerasa
    apalagi sambalnya nendang banget mbak
    tapi si tempatku porsinya dikit banget
    pengen coba yang porsinya agak banyakan gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya aromanya khas banget ya. Emang kalau porsinya dikit kurang nendang wkwkw. Mesti mampirnya di kedai yang asli orang NTT yg jual. Biasanya porsinya agak banyak deh.

      Hapus
  2. Gosh😍😍😍😍, berhubung ini reviewny diulas langsung oleh orang Kupang, aku langsung pengen cobain mbaaa. Aku suka banget SEI. Pertama kali coba SEI ini, pas dulu di tanjung duren ada resto SEI daging asap yg juga terkenal . Itu aja udah enaaak sih.

    Tapi Krn aku blm prnh ke Kupang, jadi sbnrnya ga tau kan rasa aslinya kayak apa. Makanya kalo di JKT ada tempat yg menjual SEI persis asli, aku mau banget nyobain 😄. Aku save dulu mba, pasti didatangin ini sih :D

    BalasHapus
  3. Aku belum pernah makan sei sapi. Tiap liat orang makan sei sapi di Youtube kok jadi ngiler. Ditambahkan lagi informasi yang sangat detail tentang sei sapi di sini. Jadi makin penasaran!

    BalasHapus
  4. Honestly belum pernah makan daging sei sapi. Setelalh membaca tulisan ini, rasanya langsung penasaran dengan rasanya, apalagi kalau sambil jalan-jalan ke Kupang, terus mencicipi sei sapi di sana, mantap kali sepertinya

    BalasHapus
  5. Dan saya baru tahu apa arti sei. hahaha. Padahal sering makan sei sapi dan pasukan pendampingnya. Pantesan aja enak, lah wong prosesnya untuk terhidang di meja makan itu lama banget dan unik.

    BalasHapus
  6. Banyak banget aku baca teman yang ripiu sei sapi ini. Aku belum pernah makannya tapi lihat sambal luatnya aku langsung ngebayangin sei sapi ini di dalam mulutku.. Dududu jadi aku kepikiran pengen makan sei sapi juga ini.

    BalasHapus
  7. jadi pengen nyoba masak.... hihihi *padahal yang seneng masak suami. harus provokasi ke suami nih.

    BalasHapus
  8. Amouunn... Bacanya sambil nelen ludah... Hiks

    BalasHapus
  9. Ngga pernah tahu apa itu daging sei, tau cuma nama. Ternyata khas Kupang to. Malah dr nama saya pikir ini dari Jepang hehe

    BalasHapus

Posting Komentar