Laporkan Penyalahgunaan

Arsip

Translate

1minggu1cerita
Blogger Perempuan

Aku dan Blog, Dari Curhat Alay, Terapi Happy Sampai Limpahan Rezeki

6 komentar

 

Aku dan Blog, Dari Curhat Alay, Terapi Happy Sampai Limpahan Rezeki


Berawal Dari Curhat

Pembawa acara tersukses sepanjang masa, Oprah Winfrey mengatakan, "It's astonishing to be able to track your own evolution—who I was, who I'm still becoming". Sangat menakjubkan untuk bisa melacak evolusi diri kita sendiri - siapa saya dulu, menjadi siapa saya sekarang dan nanti. 

Ini dikatakan Oprah terkait kebiasaannya menulis jurnal harian atau diary. Menyimpan diarynya sejak  tahun 1970, membuat Oprah bisa "melihat kembali" seperti apa dirinya di masa lalu dan perkembangan diri serta emosinya selama puluhan tahun berikutnya.

Dalam hal menulis diary saya hampir sama dengan Oprah. Jika Oprah menulis sejak umur 15 tahun, saya bahkan menulis diary sejak berumur 12 tahun. Ada yang saya tulis di buku diary khusus, ada yang saya tulis di buku tulis, dan ada yang saya ketik di kertas. 

Bedanya dengan Oprah, tak semua diary saya bertahan lama. Hanya beberapa yang masih tersimpan hingga sekarang.

Setelah bekerja, saya mulai kenal yang namanya blog. Waktu itu, karena pekerjaan sesehari di media membuat saya memang harus menulis dan berhubungan dengan internet, jadinya saya menemukan banyak blog menarik ketika sedang berselancar di dunia maya.

Kebanyakan blog yang saya temukan saat itu isinya lebih ke curhatan penulisnya, semacam diary atau jurnal pribadi, meski banyak juga yang menulis tentang hobi dan tips atau trik. 

Hampir tiap hari bersinggungan dan membaca banyak blog, membuat saya tertarik untuk coba membuat blog sendiri. Saya ingat pertama kali utak atik blog sampai seharian di kantor, seolah sedang lembur, padahal sebenarnya sedang belajar membuat blog di blogspot.

Blog pertama saya saat itu tentu saja isinya curhatan, tulisan ringan tentang apa yang saya alami atau rasakan hari itu. Tak setiap hari juga saya menulis, hanya ketika sedang mood, dan biasanya kalau mood sedang jelek. Mungkin ibarat penulis novel atau pencipta lagu, kalau galau malah jadi kreatif dan bisa menulis kisah panjang yang memeras emosi. Hahaha.

Bagi saya saat itu, menulis jadi semacam terapi untuk meluapkan perasaan. Karena berbeda dengan ketika curhat pada orang lain atau terapist, curhat ke jurnal pribadi itu tak bakal bikin saya dinilai, dinasihati, atau ditagih bayaran.

Tahun 2010, saya mulai jarang mengisi blog pertama tersebut, karena khawatir dengan tulisan di blog saya. Soalnya isinya alay dan kadang lebay.

Blog alay itu masih ada sampai saat ini, kadang saya baca jika ingin melihat kilasan-kilasan pikiran saya di masa lalu, mengenang 'masa muda' yang sebenarnya tanpa beban namun entah kenapa kadang terisi kegalauan. 

Blog kedua saya buat untuk memfasilitasi hobi nonton film. Sebagai self proclaimed movie freak, saya kerap menulis review film-film yang saya tonton. Sayangnya ketika menikah saya sempat beberapa lama mengabaikan blog film itu. 

Mungkin karena ngambek lama tak ditengok, blog tersebut lantas tak bisa saya akses lagi dan akhirnya hilang. Memang sih blog itu menggunakan nama blog dan akun email yang saya lupa nama dan passwordnya. 

Jangan tanya kenapa bisa lupa, saya memang sengaja bikin nama akun email yang aneh dan password tak biasa. Tambahan lagi nomor telepon yang digunakan pada kontak email sudah hangus. Jadilah blog itu hilang ditelan dunia maya. Mohon jangan ditiru ya. Sayangi blogmu dan peliharalah dengan baik :)

Lalu blog ketiga, saya buat sekitar tahun 2013, kebanyakan diisi dengan catatan perjalanan saya. Sengaja saya buat sebagai tempat menitipkan kenangan perjalanan, kisah-kisah yang mungkin akan saya lupakan detilnya seiring perjalanan waktu. 


tERTIDUR DAN DENDA 50 eURO DI bUS kOTA rOM
Blog jadi catatan perjalanan

Setiap kali melakukan perjalanan, ada beberapa ide tulisan  muncul di benak saya, namun sayangnya tak semua lantas tertuang jadi tulisan di blog. Jadinya isi blog ini begini-begini saja, bertahun-tahun cuma sekian puluh postingan. Blog inilah yang paling sering saya gunakan sampai sekarang.

Adakalanya ketika membaca kembali tulisan-tulisan lama, saya jadi kagum sendiri, bisa ya saya menulis panjang lebar dengan kualitas cukup baik. Tapi kadang juga saya malu sendiri, merasa tulisan saya too ordinary dan membosankan hingga ingin saya benahi lagi. 

Karena berawal dari hobi menulis dan jurnal harian, tentu penampilan ketiga blog yang saya ceritakan ini sederhana saja. Ibarat buku diary, saya sukanya buku yang simple dan tak aneh-aneh. Hanya isinya yang terkadang aneh, mengikuti keadaan hati dan kejadian sesehari yang mungkin sedang luar biasa.

Dari Curhat Jadi Cuan

Belakangan saya mendapati bahwa menulis di blog itu banyak sekali yang bisa dipelajari. Dari cara menulis postingan atau artikel yang menarik, optimasi SEO pada tulisan dan detil lainnya pada postingan blog, sampai tampilan blog secara keseluruhan.

Apalagi jika menulis blog sudah bukan buat dibaca diri sendiri saja, namun dengan tujuan agar orang lain juga membaca dan mendapatkan manfaat dari tulisan  itu.

Ini sungguh dunia baru yang menarik. Utak atik blog kadang bisa bikin lupa waktu, semacam hobi baru yang mungkin bisa disandingkan dengan hobi utak atik mobil atau motor para penggila otomotif. 

Tapi jangan dikira karena hobi utak atik blog lantas saya sudah jago soal dunia per-blog-an dan artikel saya sudah bisa nongkrong di laman satu mesin pencari. Oh tentu belum gaess. Masih dalam tahap usaha.

Soal SEO ini memang pe-er banget buat saya. Sudah sering diulik kog rasanya tetap banyak saja yang harus dipelajari. 

Ngeblog terutama bagian menulis postingan juga bikin saya happy. Tanpa disangka, hobi menulis di blog ini mendatangkan teman baru, pengalaman baru dan komunitas baru yang seru dengan berbagai kegiatan seperti di Blogger Perempuan Network dan Ibu-ibu Doyan Nulis.

Apalagi, ketika mendengar atau membaca pengalaman para blogger senior dan profesional, yang bisa menggantungkan hidup dari kegiatan blogging sekaligus memberi manfaat bagi pembaca mereka. 

Beberapa dari para blogger senior sudah memenangkan puluhan lomba blog berhadiah, dan meraih puluhan bahkan mungkin ratusan juta dari kegiatan blogging  ini. 

Yang terakhir, hobi menulis dan keisengan ngeblog mendatangkan kesempatan baru bagi saya. Ada rejeki yang menghampiri dari menulis di blog. Ini bikin saya semakin semangat mengulik kegiatan blogging. Karena yang dari awalnya curhat belaka, ternyata bisa menjadi cuan ketika artikel blog dibuat dengan lebih serius dan mengikuti kaidah menulis dan SEO yang saya pelajari pelan-pelan.

Saya yakin jika terus diseriusi, blogging masih menjanjikan banyak manfaat buat saya, dan harapannya juga bermanfaat buat orang lain yang membaca tulisan saya. 


Pesiarsiar
Yumi, tukang pesiar yang suka menulis, membaca, menonton film dan bikin video. Potterhead garis keras. Alumni kampus biru Yogyakarta. Sekarang tinggal di Jakarta. Kemana-mana kalau bisa lebih pilih naik kereta. Suka warna senja.

Related Posts

6 komentar

  1. Blog buatku udah kayak rumah Maya 😁. Ini juga obat jenuh dan ngilangin stress banget. Apalagi sejak pandemi, aku vakum traveling ke LN, jadinya blog tempat nyalurin stress lewat hobi menulis.

    Dulu mutusin pindah ke blog, Krn zamannya udh mulai digital. Krn sebelumnya aku menulis di buku harian sejak SD kls 3 mungkin. Pindah ke Friendster blog, tutup , trus pindah lagi ke multiply, eh tutup juga 🤣. Baru skr pake platform blog yg lain. Blog yg isinya curhat aku tetep punya, tapi disetting ke private. Yg jadi konsumsi publik cuma blog traveling dan kuliner yg skr :D.

    Dari awal bikin blog perjalanan, ya supaya ga lupa ttg semua perjalananku. Sayang aja kalo pengalaman ke Korea Utara dan lainnya hilang tanpa bekas 😁. Makanya aku menulis di blog. Kalo ternyata bisa berguna juga buat orang lain, malah makin seneng :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ngeblog itu terapi banget kalau buat yang hobi nulis ya, sekaligus semacam simpanan kenangan pikiran kita sendiri :) Kalau ada orang lain bisa memetik manfaat tulisan kita itu sungguh menyenangkan.

      Hapus

Posting Komentar