Tanah Kanguru |
November 2012 saya berkesempatan datang ke Perth, Australia Barat.
Saat pesawat sudah diatas kota Perth, landscape kecoklatan mengingatkan
saya pada pemandangan kota Kupang,NTT.
Angin November yang cukup kencang
membuat pesawat sedikit berayun saat jelang pendaratan. Saya sempat deg-degan, untunglah pendaratan berlangsung mulus.
Saat keluar dari kawasan bandara kota Perth, hal pertama yang paling menarik perhatian saya adalah betapa lengangnya ruas jalan kota ini. Terbiasa dengan Jakarta yang ramai oleh belasan juta orang di siang hari dan padat oleh jutaan kendaraan berbagai jenis, membuat kota Perth bagaikan ruas jalan Thamrin Jakarta di saat long weekend.
Halte bus dekat Konsulat Indonesia,East Perth |
Bus umum di Perth yang bersih dan tepat waktu menambah semangat perjalanan.Tak sulit mengetahui jalur bus karena semuanya tertulis di setiap halte. Bus bahkan bisa dinaiki gratis saat berada di kawasan bisnis dan niaga di sekitar pusat kota. Dari hadapan konsulat Indonesia di Adelaide Terrace di East Perth menuju City Center misalnya, bisa naik bus gratis.
Kendati bus hanya berhenti di halte halte yang telah ditentukan,berjalan kaki di Perth di bulan November sama sekali tak melelahkan karena udara sejuk dan hembusan angin segar dari sungai Angsa.
Posting Komentar
Posting Komentar